Saat bakar rumput ilalang di sawah, petani bernama H Shohali (72), warga Desa Harjosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, ditemukan meninggal dunia di area persawahan di Blok Krakalan, Dukuh Sorosido, Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan.
Korban ditemukan pada Minggu petang, 25 Agustus 2024, sekitar pukul 18.00 WIB.
Kapolsek Doro Iptu R. Yonanta Edy Pranawa, menerangkan, korban diketahui berencana untuk membakar rumput ilalang di sawah yang sudah lama tidak digarap. Jarak sawah miliknya ke jalan raya sekitar 1,5 km dan hanya bisa diakses dengan jalan kaki.
“Pagi itu, sekitar pukul 08.30 WIB, korban pergi ke sawah untuk membakar rumput ilalang,” kata dia.
Disebutkan, rumput di sawah milik korban sudah tinggi, karena sawah tersebut memang sudah lama tidak digarap. Sawah itu rencananya akan ditanami jagung.
Namun, hingga sore hari, korban tidak kunjung pulang, sehingga keluarga korban bersama warga berusaha mencarinya.
Warga yang berpencar melakukan pencarian ke beberapa sawah, akhirnya berhasil menemukan korban.
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang. Di sekitar mayat korban, terdapat bekas bakaran rumput ilalang.
Menurut Iptu Yonanta, korban diduga meninggal karena menghirup asap dan jatuh hingga terkena rumput yang terbakar. Karena pada tubuh korban terdapat luka bakar pada bagian punggung serta kedua tangan dan kaki.
“Saat korban ditemukan, api sudah padam,” katanya.
Dari pemeriksaan medis, korban meninggal diperkirakan sudah lebih dari 6 jam. Karena saat ditemukan, tubuh korban sudah kaku dan ditemukan beberapa luka bakar di tubuh korban dan luka lecet di kepala.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkapnya.
Mengenal Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan
Kecamatan Doro: Pusat Pertanian dan Budaya di Kabupaten Pekalongan
Kecamatan Doro merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan kehidupan masyarakatnya yang masih kental dengan budaya tradisional, Doro menawarkan banyak hal menarik bagi para pengunjung maupun penduduk setempat.
Letak Geografis Kecamatan Doro
Kecamatan Doro terletak di bagian tenggara Kabupaten Pekalongan dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Karangdadap di sebelah utara, Kecamatan Kedungwuni di sebelah barat, Kecamatan Kajen di sebelah timur, dan Kecamatan Lebakbarang di sebelah selatan. Dengan letak geografis yang strategis, Doro menjadi penghubung antara berbagai kecamatan di Kabupaten Pekalongan.
Selain itu, letak geografis ini menjadikan Doro sebagai jalur utama yang menghubungkan beberapa kecamatan di sekitarnya. Hal ini berpengaruh pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat, dengan Doro menjadi pusat pertemuan bagi penduduk dari berbagai kecamatan di sekitarnya.
Keanekaragaman Alam dan Potensi Pertanian
Doro: Surga Pertanian di Pekalongan
Kecamatan Doro dikenal dengan keanekaragaman alamnya yang kaya. Terletak di kawasan dataran tinggi, kecamatan ini memiliki iklim yang sejuk dan tanah yang subur, membuatnya ideal untuk pertanian. Sebagian besar masyarakat di Doro bekerja sebagai petani, dengan tanaman utama yang diusahakan adalah padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan seperti rambutan dan durian. Selain itu, Doro juga terkenal dengan hasil perkebunan kopi dan cengkeh yang berkualitas tinggi.
Potensi pertanian di Kecamatan Doro tidak hanya terbatas pada komoditas tanaman pangan dan hortikultura. Doro juga memiliki sejumlah lahan perkebunan yang menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi seperti kopi dan cengkeh. Kopi Doro, misalnya, telah dikenal memiliki cita rasa yang khas dan banyak diminati oleh penikmat kopi di berbagai daerah.
Teknologi Pertanian dan Inovasi di Doro
Seiring dengan perkembangan zaman, para petani di Doro mulai menerapkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas mereka. Penggunaan pupuk organik, teknik irigasi yang efisien, dan mesin-mesin pertanian modern menjadi bagian dari upaya untuk mengoptimalkan hasil pertanian. Selain itu, beberapa kelompok tani juga telah berinovasi dengan mengembangkan produk olahan seperti kopi bubuk dan cengkeh kering, yang memberikan nilai tambah pada produk pertanian mereka.
Wisata Alam dan Budaya di Kecamatan Doro
Keindahan Alam yang Menawan
Doro menawarkan berbagai destinasi wisata alam yang menarik. Salah satunya adalah Gunung Kembang, yang terletak di perbatasan antara Doro dan Kecamatan Lebakbarang. Gunung ini menawarkan panorama yang indah dan menjadi tempat favorit bagi para pendaki dan pencinta alam. Selain itu, Kecamatan Doro juga memiliki beberapa air terjun yang eksotis, seperti Curug Siwatang dan Curug Tegalrejo, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sambil berpetualang.
Gunung Kembang bukan hanya menjadi tempat pendakian, tetapi juga sering digunakan sebagai lokasi untuk kegiatan alam lainnya seperti berkemah dan pengamatan burung. Di musim tertentu, pengunjung dapat menikmati pemandangan bunga edelweiss yang tumbuh di sekitar puncak gunung. Keberadaan flora dan fauna yang beragam juga menambah daya tarik Gunung Kembang bagi para peneliti dan pecinta alam.
Budaya dan Tradisi yang Kental
Masyarakat Doro masih memegang teguh budaya dan tradisi leluhur. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah Sedekah Bumi, sebuah ritual tahunan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Selain itu, Doro juga dikenal dengan seni pertunjukan tradisionalnya seperti wayang kulit dan kuda lumping yang sering ditampilkan dalam acara-acara desa.
Sedekah Bumi di Kecamatan Doro biasanya dilaksanakan pada bulan Sura dalam penanggalan Jawa. Upacara ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari tokoh adat hingga para petani, yang berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan seperti arak-arakan hasil bumi, pertunjukan seni tradisional, dan doa bersama. Tradisi ini tidak hanya menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur.
Infrastruktur dan Pembangunan di Kecamatan Doro
Pembangunan yang Terus Berjalan
Dalam beberapa tahun terakhir, Kecamatan Doro mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal infrastruktur dan pembangunan. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan fasilitas umum seperti jalan raya, jembatan, dan fasilitas pendidikan. Hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di sektor pertanian dan pariwisata.
Salah satu proyek infrastruktur yang menjadi perhatian di Kecamatan Doro adalah pembangunan jalan raya yang menghubungkan desa-desa di kawasan ini. Jalan raya yang lebih baik memungkinkan transportasi hasil pertanian ke pasar menjadi lebih efisien, serta memudahkan akses wisatawan ke destinasi-destinasi wisata alam di Doro. Selain itu, pemerintah juga telah membangun sejumlah fasilitas publik seperti pasar tradisional dan pusat pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh warga.
Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
Kecamatan Doro memiliki beberapa sekolah dasar dan menengah yang tersebar di berbagai desa. Selain itu, terdapat pula beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang melayani kebutuhan kesehatan penduduk. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan masyarakat Doro dapat menikmati pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai.
Pembangunan di sektor pendidikan juga menjadi prioritas di Doro. Beberapa sekolah telah dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik, termasuk ruang kelas yang nyaman, perpustakaan, dan laboratorium. Peningkatan kualitas pendidikan ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Di sektor kesehatan, selain Puskesmas, beberapa klinik dan apotek juga tersedia untuk memberikan layanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
Tantangan dan Peluang di Kecamatan Doro
Menghadapi Tantangan di Masa Depan
Meskipun Kecamatan Doro memiliki banyak potensi, namun ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satunya adalah masalah aksesibilitas di beberapa desa yang masih sulit dijangkau. Selain itu, modernisasi dan urbanisasi juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal mempertahankan nilai-nilai tradisional di tengah arus perubahan yang cepat.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah daerah dan masyarakat setempat perlu bekerja sama dalam merencanakan pembangunan yang berkelanjutan, termasuk mempertahankan dan mempromosikan budaya lokal. Selain itu, peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan publik juga menjadi kunci untuk memastikan Doro tetap menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal dan berkunjung.
Peluang Ekonomi dan Pariwisata
Di sisi lain, peluang ekonomi di Doro cukup besar, terutama di sektor pertanian dan pariwisata. Dengan meningkatkan promosi dan pengelolaan destinasi wisata, Doro bisa menjadi tujuan wisata unggulan di Kabupaten Pekalongan. Selain itu, pengembangan produk-produk pertanian dan kerajinan lokal juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk investor dan pelaku usaha pariwisata, juga dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi di Doro. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada dan mengatasi berbagai tantangan, Kecamatan Doro dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh warganya.
Kesimpulan
Kecamatan Doro di Kabupaten Pekalongan adalah contoh wilayah yang berhasil mempertahankan kearifan lokal sambil terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan keindahan alam yang memukau, kekayaan budaya yang beragam, dan potensi pertanian yang besar, Doro menjadi salah satu kecamatan yang menarik untuk dikunjungi dan dijelajahi lebih lanjut. Bagi siapa saja yang ingin menikmati suasana pedesaan yang asri sambil belajar tentang budaya tradisional Jawa, Kecamatan Doro adalah destinasi yang tepat.
Doro adalah contoh bagaimana sebuah wilayah dapat berkembang tanpa kehilangan identitasnya. Dengan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat, Doro akan terus maju sebagai salah satu kecamatan yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri di Kabupaten Pekalongan.