- Tinjauan Bupati Batang terhadap Pariwisata Pantura
- Potensi Pariwisata Jalur Pantura Batang: Bupati Batang Meninjau Pariwisata Dijalur Pantura
- Potensi Wisata Alam di Jalur Pantura Kabupaten Batang
- Potensi Wisata Budaya di Jalur Pantura Kabupaten Batang
- Potensi Wisata Kuliner Khas Daerah di Sepanjang Jalur Pantura Batang
- Potensi Pengembangan Pariwisata di Jalur Pantura Batang, Bupati batang meninjau pariwisata dijalur pantura
- Ide-Ide Inovatif untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata di Jalur Pantura Batang
- Infrastruktur dan Aksesibilitas Pariwisata Pantura Batang
- Peta Konseptual Infrastruktur Pendukung Pariwisata Pantura Batang
- Kondisi Infrastruktur Jalan dan Aksesibilitas Menuju Objek Wisata
- Permasalahan Infrastruktur yang Menghambat Pengembangan Pariwisata
- Solusi untuk Mengatasi Permasalahan Infrastruktur dan Aksesibilitas
- Rekomendasi Perbaikan Infrastruktur untuk Mendukung Pariwisata di Jalur Pantura Batang
- Dampak Ekonomi Pariwisata Pantura Batang
- Program Pengembangan Pariwisata di Jalur Pantura Batang
- Pemungkas
Bupati batang meninjau pariwisata dijalur pantura – Bupati Batang meninjau pariwisata di jalur Pantura. Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi wisata, infrastruktur, dan dampak ekonomi sektor pariwisata di wilayah tersebut. Dari wisata alam yang menawan hingga kuliner khas daerah, Bupati Batang melihat langsung potensi yang dimiliki Kabupaten Batang dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik wisata di jalur Pantura.
Tinjauan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari identifikasi objek wisata, fasilitas yang tersedia, hingga potensi pengembangannya. Analisis mendalam dilakukan terhadap infrastruktur pendukung pariwisata, termasuk kondisi jalan dan aksesibilitas menuju objek wisata. Selain itu, dampak ekonomi kunjungan wisatawan serta program pengembangan pariwisata jangka panjang juga menjadi fokus utama dalam kunjungan ini.
Tinjauan Bupati Batang terhadap Pariwisata Pantura
Kunjungan Bupati Batang ke sejumlah objek wisata di jalur Pantura baru-baru ini menjadi sorotan. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi pariwisata setempat, mengevaluasi potensi pengembangannya, dan mendorong peningkatan kualitas layanan bagi wisatawan. Tinjauan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi sektor pariwisata di wilayah tersebut dan membantu perumusan strategi pengembangan yang lebih efektif.
Bupati Batang tengah gencar meninjau potensi wisata di jalur Pantura, melihat langsung kesiapan infrastruktur dan daya tarik destinasi. Upaya ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah. Menariknya, semangat pengembangan pariwisata ini mengingatkan kita pada euforia bts bintang tamu bintang pantura 5 yang juga turut menyoroti pesona jalur Pantura dari sudut pandang yang berbeda. Kembali ke fokus utama, program bupati ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pariwisata Pantura.
Objek Wisata yang Dikunjungi
Selama kunjungannya, Bupati Batang mengunjungi beberapa lokasi wisata unggulan di jalur Pantura. Objek-objek wisata tersebut dipilih berdasarkan popularitasnya, potensi pengembangan, dan representasi dari berbagai jenis destinasi wisata yang ada di wilayah tersebut. Dengan demikian, tinjauan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang kondisi pariwisata di jalur Pantura.
- Pantai Sigandu: Pantai ini dikenal dengan keindahan pasirnya dan ombaknya yang relatif tenang, cocok untuk keluarga.
- Desa Wisata Wringin Putih: Desa ini menawarkan pesona alam pedesaan yang asri, dengan aktivitas wisata edukatif dan budaya.
- Kawasan Wisata Bukit Cinta: Menawarkan pemandangan alam yang indah dari ketinggian, serta wahana permainan yang menarik.
Agenda Kegiatan Bupati Batang
Kunjungan Bupati Batang tidak hanya sebatas peninjauan lokasi. Berbagai agenda telah disiapkan untuk memastikan kunjungan ini memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata di jalur Pantura. Agenda tersebut meliputi pertemuan dengan pengelola wisata, evaluasi fasilitas yang ada, dan diskusi mengenai potensi pengembangan masing-masing objek wisata.
- Inspeksi langsung kondisi infrastruktur dan fasilitas wisata.
- Bertemu dan berdiskusi dengan pengelola dan pelaku usaha pariwisata setempat.
- Menampung aspirasi dan masukan dari masyarakat terkait pengembangan pariwisata.
- Meninjau potensi pengembangan wisata berbasis masyarakat.
Rincian Objek Wisata, Fasilitas, dan Potensi Pengembangan
Tabel berikut merangkum informasi detail mengenai objek wisata yang dikunjungi, fasilitas yang tersedia, dan potensi pengembangannya. Informasi ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perencanaan pengembangan pariwisata di jalur Pantura.
Objek Wisata | Fasilitas Tersedia | Potensi Pengembangan |
---|---|---|
Pantai Sigandu | Area parkir, warung makan, toilet umum | Pengembangan infrastruktur, penambahan wahana permainan air, penataan kawasan pantai yang lebih menarik. |
Desa Wisata Wringin Putih | Homestay, saung, area persawahan | Pengembangan paket wisata edukasi pertanian, peningkatan aksesibilitas, promosi melalui media sosial. |
Kawasan Wisata Bukit Cinta | Spot foto, wahana permainan, kantin | Penambahan wahana permainan yang lebih beragam, pengembangan area kuliner, peningkatan keamanan dan kebersihan. |
Dampak Kunjungan Bupati Batang
Kunjungan Bupati Batang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di jalur Pantura. Diharapkan kunjungan ini dapat meningkatkan perhatian pemerintah terhadap pengembangan pariwisata, mendorong investasi di sektor pariwisata, dan meningkatkan kualitas layanan bagi wisatawan. Selain itu, kunjungan ini juga dapat meningkatkan citra positif daerah dan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.
Sebagai contoh, pertemuan dengan para pelaku usaha pariwisata dapat menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas. Sementara itu, peninjauan langsung terhadap kondisi infrastruktur dapat memicu perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang lebih memadai.
Potensi Pariwisata Jalur Pantura Batang: Bupati Batang Meninjau Pariwisata Dijalur Pantura

Kabupaten Batang, yang terletak di jalur Pantura Jawa Tengah, memiliki potensi wisata yang beragam dan menarik. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi penggerak ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peninjauan Bupati Batang terhadap sektor pariwisata di jalur Pantura ini diharapkan dapat memicu percepatan pengembangan potensi tersebut.
Potensi Wisata Alam di Jalur Pantura Kabupaten Batang
Jalur Pantura Batang menawarkan keindahan alam pesisir yang masih terjaga. Hamparan pantai berpasir putih, deburan ombak, dan pemandangan matahari terbit dan terbenam menjadi daya tarik utama. Selain itu, keberadaan beberapa muara sungai dan hutan mangrove di beberapa titik juga dapat dikembangkan menjadi objek wisata ekowisata yang edukatif dan menarik. Contohnya, potensi pengembangan wisata mangrove dengan kegiatan seperti pengamatan burung, penanaman mangrove, dan jalan-jalan menyusuri jalur mangrove dengan perahu kecil.
Keindahan alam ini dapat dipadukan dengan aktivitas lain seperti berselancar, berenang, dan memancing bagi wisatawan yang gemar kegiatan petualangan.
Potensi Wisata Budaya di Jalur Pantura Kabupaten Batang
Di balik keindahan alamnya, Kabupaten Batang juga kaya akan budaya. Sejumlah desa di sepanjang Pantura masih melestarikan tradisi dan kesenian lokal. Potensi ini dapat dikemas dalam bentuk paket wisata budaya yang menarik, misalnya dengan menampilkan pertunjukan seni tradisional, mengunjungi rumah-rumah adat, atau mengikuti kegiatan pembuatan kerajinan tangan khas Batang. Pengenalan budaya lokal melalui festival atau event-event tahunan juga dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Potensi Wisata Kuliner Khas Daerah di Sepanjang Jalur Pantura Batang
Wisata kuliner merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Sepanjang jalur Pantura Batang, terdapat berbagai macam kuliner khas yang lezat dan menggugah selera. Mulai dari makanan laut segar yang diolah dengan berbagai macam resep, hingga makanan tradisional Batang yang memiliki cita rasa unik. Pengenalan dan pengembangan kuliner khas Batang melalui restoran, warung makan, atau festival kuliner dapat menjadi strategi untuk menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Sebagai contoh, ikan laut bakar dengan sambal khas Batang, atau kue-kue tradisional yang hanya dapat ditemukan di daerah tersebut.
Potensi Pengembangan Pariwisata di Jalur Pantura Batang, Bupati batang meninjau pariwisata dijalur pantura
- Pengembangan infrastruktur pariwisata, seperti jalan akses, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya.
- Pembentukan paket wisata terpadu yang memadukan wisata alam, budaya, dan kuliner.
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kepariwisataan.
- Sosialisasi dan promosi potensi wisata Batang melalui berbagai media.
- Kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan investasi di sektor pariwisata.
- Pelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Ide-Ide Inovatif untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata di Jalur Pantura Batang
Untuk meningkatkan daya tarik wisata, diperlukan ide-ide inovatif dan kreatif. Beberapa ide yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Membangun taman rekreasi tematik yang memadukan unsur alam dan budaya.
- Menyelenggarakan event-event pariwisata secara berkala, seperti festival musik pantai atau lomba perahu tradisional.
- Mengembangkan wisata berbasis teknologi, seperti aplikasi mobile yang menyediakan informasi wisata dan pemesanan tiket secara online.
- Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan potensi wisata Batang kepada target pasar yang lebih luas.
- Menciptakan kemitraan dengan komunitas lokal untuk pengembangan produk wisata yang berkelanjutan dan bernilai tambah.
Infrastruktur dan Aksesibilitas Pariwisata Pantura Batang
Pariwisata di jalur Pantura Batang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Namun, pengembangan tersebut sangat bergantung pada kualitas infrastruktur dan aksesibilitas menuju objek wisata. Tinjauan Bupati Batang terhadap sektor pariwisata ini menjadi langkah penting untuk mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan solusi yang tepat guna meningkatkan daya saing pariwisata daerah.
Peta Konseptual Infrastruktur Pendukung Pariwisata Pantura Batang
Peta konseptual ini menggambarkan keterkaitan antara berbagai infrastruktur yang mendukung pengembangan pariwisata di jalur Pantura Batang. Infrastruktur jalan utama menjadi tulang punggung, terhubung dengan akses menuju objek wisata seperti pantai, kuliner, dan cagar budaya. Fasilitas penunjang lainnya, seperti tempat parkir, toilet umum, dan pusat informasi wisata, juga berperan penting dalam memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Konektivitas internet yang memadai juga krusial untuk promosi dan kemudahan akses informasi bagi wisatawan.
Sebagai gambaran, infrastruktur utama meliputi jalan raya Pantura, jalan akses menuju objek wisata, serta fasilitas pendukung seperti rambu-rambu jalan yang jelas dan penerangan jalan yang memadai. Objek wisata di Pantai Sigandu misalnya, terhubung dengan jalan raya Pantura melalui jalan akses yang relatif mudah dijangkau. Namun, beberapa objek wisata lain mungkin memerlukan perbaikan jalan akses untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.
Kondisi Infrastruktur Jalan dan Aksesibilitas Menuju Objek Wisata
Kondisi infrastruktur jalan di jalur Pantura Batang secara umum cukup baik, terutama di ruas jalan utama. Namun, beberapa ruas jalan akses menuju objek wisata tertentu masih perlu perbaikan. Beberapa jalan mungkin sempit, rusak, atau kurang memadai untuk menampung volume kendaraan, terutama pada musim liburan. Aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga masih perlu ditingkatkan di sejumlah lokasi wisata.
- Jalan utama Pantura: Kondisi umumnya baik, namun perlu perawatan rutin.
- Jalan akses menuju objek wisata: Variatif, ada yang baik dan ada yang perlu perbaikan.
- Fasilitas pendukung: Perlu pengembangan dan peningkatan kualitas, terutama di beberapa lokasi wisata.
- Aksesibilitas disabilitas: Masih perlu banyak perbaikan untuk memastikan akses yang inklusif.
Permasalahan Infrastruktur yang Menghambat Pengembangan Pariwisata
Beberapa permasalahan infrastruktur yang menghambat pengembangan pariwisata di jalur Pantura Batang antara lain kondisi jalan yang rusak di beberapa titik akses menuju objek wisata, kurangnya fasilitas pendukung seperti tempat parkir yang memadai dan toilet umum yang bersih, serta minimnya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Kurangnya penerangan jalan di beberapa area juga dapat menjadi faktor penghambat.
Solusi untuk Mengatasi Permasalahan Infrastruktur dan Aksesibilitas
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan beberapa solusi, antara lain perbaikan dan peningkatan kualitas jalan akses menuju objek wisata, pembangunan dan peningkatan fasilitas pendukung seperti tempat parkir, toilet umum, dan pusat informasi wisata, serta peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Peningkatan konektivitas internet juga penting untuk mendukung promosi pariwisata digital.
- Perbaikan jalan dan akses menuju objek wisata.
- Pembangunan fasilitas pendukung yang memadai.
- Peningkatan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas.
- Peningkatan konektivitas internet.
Rekomendasi Perbaikan Infrastruktur untuk Mendukung Pariwisata di Jalur Pantura Batang
Perbaikan infrastruktur di jalur Pantura Batang harus terintegrasi dan berkelanjutan. Prioritaskan perbaikan jalan akses menuju objek wisata, pembangunan fasilitas pendukung yang ramah lingkungan dan inklusif, serta peningkatan promosi digital untuk menarik lebih banyak wisatawan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah ini.
Dampak Ekonomi Pariwisata Pantura Batang
Pariwisata di jalur Pantura Batang memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan masyarakat sekitar dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batang. Berikut uraian lebih lanjut mengenai dampak ekonomi tersebut.
Perkiraan Dampak Ekonomi Kunjungan Wisatawan
Perkiraan dampak ekonomi kunjungan wisatawan dapat dihitung dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain jumlah kunjungan wisatawan, rata-rata lama tinggal, dan rata-rata pengeluaran per wisatawan per hari. Misalnya, jika dalam satu tahun terdapat 100.000 kunjungan wisatawan dengan rata-rata lama tinggal 2 hari dan rata-rata pengeluaran Rp 500.000 per hari, maka total pengeluaran wisatawan mencapai Rp 100 miliar. Angka ini belum termasuk dampak tidak langsung seperti peningkatan pendapatan sektor transportasi, perhotelan, dan perdagangan.
Perhitungan yang lebih akurat memerlukan data yang lebih detail dan komprehensif dari Dinas Pariwisata Kabupaten Batang. Sebagai gambaran, peningkatan jumlah wisatawan ke Pantai Sigandu misalnya, dapat meningkatkan pendapatan pedagang kaki lima dan pemilik warung makan disekitarnya.
Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Batang
Sektor | Pendapatan (Rp Miliar) | Persentase terhadap PAD | Tahun |
---|---|---|---|
Pariwisata Langsung (Tiket Masuk, Retribusi dll) | 10 | 2% | 2022 (estimasi) |
Pariwisata Tidak Langsung (Perhotelan, Transportasi, Kuliner) | 50 | 10% | 2022 (estimasi) |
Total | 60 | 12% | 2022 (estimasi) |
Catatan
Data di atas merupakan estimasi dan memerlukan validasi data resmi dari pemerintah Kabupaten Batang. Angka sebenarnya dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada berbagai faktor.
Peluang Kerja yang Tercipta dari Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata di jalur Pantura Batang menciptakan berbagai peluang kerja, mulai dari pekerjaan formal di hotel, restoran, dan tempat wisata, hingga pekerjaan informal seperti pedagang kaki lima, pemandu wisata, dan penyedia jasa transportasi. Peningkatan jumlah wisatawan akan otomatis meningkatkan permintaan akan tenaga kerja di berbagai sektor tersebut. Contohnya, pengembangan objek wisata baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk pengelolaan dan perawatan objek wisata tersebut.
Selain itu, peningkatan jumlah home stay dan penginapan kecil juga akan menyerap banyak tenaga kerja lokal.
Strategi untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dari Sektor Pariwisata
Meningkatkan pendapatan masyarakat dari sektor pariwisata membutuhkan strategi yang terintegrasi. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan antara lain: pengembangan produk wisata yang beragam dan berkualitas, peningkatan kualitas pelayanan, promosi wisata yang efektif, pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata, pelatihan sumber daya manusia di bidang pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat sekitar objek wisata. Contohnya, pelatihan keterampilan bagi masyarakat sekitar untuk menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, atau penyedia jasa kuliner khas Batang.
Potensi Peningkatan Pendapatan Daerah dari Sektor Pariwisata
Potensi peningkatan pendapatan daerah dari sektor pariwisata sangat besar. Dengan pengembangan destinasi wisata yang lebih menarik, infrastruktur yang memadai, dan promosi yang efektif, jumlah kunjungan wisatawan dapat meningkat secara signifikan. Peningkatan jumlah wisatawan akan berdampak positif terhadap pendapatan daerah melalui berbagai sektor, seperti pajak hotel, retribusi objek wisata, dan pajak restoran. Sebagai contoh, pengembangan infrastruktur jalan yang lebih baik dan aksesibilitas yang lebih mudah ke objek wisata akan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Batang.
Selain itu, promosi wisata yang efektif melalui media sosial dan kerjasama dengan agen perjalanan dapat meningkatkan jumlah wisatawan.
Program Pengembangan Pariwisata di Jalur Pantura Batang

Pemerintah Kabupaten Batang tengah gencar mengembangkan potensi pariwisata di jalur Pantura. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Strategi yang dijalankan meliputi pengembangan infrastruktur, promosi, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Berikut ini beberapa program yang telah dan akan dijalankan.
Daftar Program Pengembangan Pariwisata
Program pengembangan pariwisata di jalur Pantura Batang mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Beberapa program unggulan antara lain:
- Peningkatan aksesibilitas jalan dan infrastruktur pendukung pariwisata, seperti pembangunan jalan, penataan kawasan, dan penyediaan fasilitas umum.
- Pengembangan destinasi wisata baru dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya lokal, misalnya pengembangan wisata pantai, kuliner, dan agro wisata.
- Pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha pariwisata lokal, agar mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan profesional.
- Pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata.
- Kampanye promosi pariwisata melalui media sosial dan kerjasama dengan agen perjalanan.
Kebijakan Pemerintah Daerah yang Mendukung Pengembangan Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Batang telah menetapkan beberapa kebijakan untuk mendukung pengembangan pariwisata di jalur Pantura. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha.
- Penyederhanaan perizinan usaha pariwisata.
- Pemberian insentif dan kemudahan akses permodalan bagi pelaku usaha pariwisata.
- Pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata, seperti pembangunan jalan, listrik, dan air bersih.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan wisata.
- Kerjasama dengan pihak swasta dan investor untuk mengembangkan potensi pariwisata.
Rencana Strategis Pengembangan Pariwisata Jangka Panjang (5 Tahun Ke Depan)
Rencana strategis pengembangan pariwisata di jalur Pantura Batang untuk lima tahun ke depan difokuskan pada peningkatan kualitas dan kuantitas kunjungan wisatawan. Hal ini akan dicapai melalui pengembangan berbagai destinasi wisata baru dan peningkatan kualitas pelayanan.
- Pengembangan minimal 3 destinasi wisata baru yang berbasis alam dan budaya.
- Peningkatan kualitas infrastruktur pendukung pariwisata di seluruh destinasi yang ada.
- Pelatihan dan sertifikasi bagi minimal 100 pelaku usaha pariwisata lokal.
- Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata melalui berbagai media, termasuk digital marketing.
- Pengembangan program wisata edukasi dan budaya untuk menarik wisatawan segmen tertentu.
Indikator Keberhasilan Program Pengembangan Pariwisata
Keberhasilan program pengembangan pariwisata diukur berdasarkan beberapa indikator kunci, antara lain:
- Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.
- Peningkatan pendapatan masyarakat lokal dari sektor pariwisata.
- Peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas pariwisata.
- Peningkatan kepuasan wisatawan terhadap destinasi wisata di jalur Pantura Batang.
- Peningkatan jumlah lapangan kerja di sektor pariwisata.
Program Promosi dan Pemasaran Pariwisata
Untuk menarik wisatawan, pemerintah Kabupaten Batang akan menjalankan berbagai program promosi dan pemasaran yang inovatif dan terintegrasi.
- Pengembangan website dan media sosial resmi pariwisata Kabupaten Batang dengan konten yang menarik dan informatif.
- Kerjasama dengan travel agent dan influencer untuk mempromosikan destinasi wisata di jalur Pantura Batang.
- Penyelenggaraan event dan festival pariwisata untuk menarik minat wisatawan.
- Pembuatan video promosi pariwisata dengan kualitas tinggi dan disebarluaskan melalui berbagai platform digital.
- Partisipasi dalam pameran dan bursa pariwisata baik tingkat regional maupun nasional.
Pemungkas

Kunjungan Bupati Batang ke jalur Pantura memberikan gambaran yang komprehensif mengenai potensi pariwisata di wilayah tersebut. Dengan identifikasi masalah dan solusi yang telah dirumuskan, diharapkan pengembangan pariwisata di jalur Pantura Batang dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjadikan Kabupaten Batang sebagai destinasi wisata unggulan.