JEPARA – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menghadiri pembukaan Jambore Daerah Madrasah Tsanawiyah (MTs) tingkat Provinsi Jawa Tengah di Bumi Perkemahan Pakis Adhi, Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakis Aji, Jepara, Senin (5/8/2024). Pembukaan secara resmi ditandai dengam pemukulan gong oleh Penjabat Bupati Jepara dan penyematan tanda peserta kepada perwakilan peserta.
Jambore daerah ini diikuti perwakilan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tiap kabupaten mengirimkan 1 regu putra dan 1 regu putri masing-masing terdiri dari 11 orang. Jambore ini dilaksanakan 5-7 Agustus 2024. Para peserta akan mengikuti 10 kegiatan dan lomba. Diantaranya lomba K5 pertendaan, langkah-langkah pramuka dan yel-yel, penjelajahan, cerdas tangkas pramuka, pionering, madrasah singer agamis religius, pidato kitobah 4 bahasa, serta sandi dan morse.
Turut hadir Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Wahid Arbani, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Kepala Staf Kodim 0719/Jepara Mayor Arm Syarifuddin Widiyanto, Ketua Pegadilan Agama Kabupaten Jepara Abdul Halim Zailani, dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.
Bertindak selaku pembina upacara, dalam amanatnya Wahid Arbani menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai tuan rumah Jambore Daerah MTs Jawa Tengah 2024.
“Kegiatan ini dapat kita manfaatkan sebagai ajang silaturahmi, komunikasi, dan koordinasi antar pengurus pramuka Madrasah Tsanawiyah se-Jawa Tengah,” ujar Wahid.
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menyampaikan selamat mengikuti Jambore MTs Jateng Tahun 2024 kepada sekitar 750 peserta dari seluruh Jateng ini. Dirinya berharap kegiatan ini bisa berjalan lancar dan sukses. “Selamat berjambore, semoga berjalan dengan sukses,” katanya.
Menurut Edy, Pramuka berperan penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan kepemimpinan. Untuk itu dirinya mengajak untuk terus mendukung pengembangan kegiatan Pramuka di sekolah dan madrasah. “Pramuka bukan hanya tentang kegiatan di luar kelas, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan cinta tanah air.
Sejarah Singkat Industri Mebel Jepara
Sejarah industri mebel Jepara dapat ditelusuri hingga berabad-abad lalu. Pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Jepara telah menjadi pusat perdagangan kayu dan hasil kerajinan tangan. Keterampilan para pengrajin Jepara dalam mengukir kayu dan membuat perabot rumah tangga semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Pada masa kolonial, permintaan akan produk mebel Jepara semakin meningkat, terutama dari negara-negara Eropa. Hal ini mendorong pertumbuhan industri mebel Jepara dan semakin memperkuat reputasinya sebagai pusat produksi mebel berkualitas tinggi.
Keunggulan Produk Mebel Jepara
- Kualitas kayu: Jepara memiliki akses yang mudah terhadap berbagai jenis kayu berkualitas tinggi, seperti jati, mahoni, dan sonokeling. Kayu-kayu ini terkenal akan kekuatan, keindahan serat, dan ketahanannya terhadap cuaca.
- Keahlian pengrajin: Para pengrajin Jepara memiliki keahlian tinggi dalam mengolah kayu. Mereka mampu menciptakan desain yang unik dan rumit dengan menggunakan teknik-teknik tradisional.
- Kustomisasi: Mebel Jepara dikenal dengan tingkat kustomisasi yang tinggi. Pelanggan dapat memesan mebel sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka, baik dari segi ukuran, desain, maupun jenis kayu.
Proses Pembuatan Mebel Jepara
Proses pembuatan mebel Jepara umumnya melalui beberapa tahapan, yaitu:
- Pemilihan kayu: Kayu yang akan digunakan dipilih berdasarkan kualitas dan jenisnya.
- Pengeringan: Kayu yang telah dipilih kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar air, sehingga tidak mudah melengkung atau retak.
- Pemotongan dan pembentukan: Kayu dipotong dan dibentuk sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
- Pengukiran: Bagian-bagian kayu yang membutuhkan ukiran akan diukir dengan tangan atau menggunakan mesin ukir.
- Penyambungan: Bagian-bagian kayu yang telah diukir kemudian disambung menjadi satu kesatuan.
- Finishing: Tahap akhir adalah finishing, yaitu proses pelapisan permukaan mebel dengan bahan pelapis seperti cat atau minyak untuk memberikan perlindungan dan keindahan.
Tantangan dan Peluang
Industri mebel Jepara saat ini menghadapi beberapa tantangan, seperti persaingan dari negara lain, perubahan tren desain, dan keterbatasan pasokan kayu berkualitas. Namun, industri mebel Jepara juga memiliki banyak peluang, antara lain:
- Ekspor: Mebel Jepara masih memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor, terutama ke negara-negara maju.
- Pengembangan desain: Para pengrajin Jepara perlu terus mengembangkan desain produknya agar tetap relevan dengan pasar.
- Pemanfaatan teknologi: Penggunaan teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk.
- Pengembangan sumber daya manusia: Pendidikan dan pelatihan bagi para pengrajin sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing industri.
Jepara tidak hanya sekadar kota ukir, tetapi juga merupakan pusat industri kreatif yang terus berkembang. Dengan kekayaan budaya, keahlian pengrajin, dan kualitas produk yang unggul, mebel Jepara akan terus menjadi kebanggaan Indonesia.
Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang produk-produk mebel Jepara yang terkenal atau ingin mengunjungi tempat produksi mebel di Jepara?
Mari kita lanjutkan diskusi tentang potensi dan tantangan industri mebel Jepara.