Don't Show Again Yes, I would!

Kenalkan Caping Kalo dan Bordir, IBI Kudus Tampil Memukau di Musda XI IBI Jateng

ceritapantura.com – Perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kudus tampil memukau saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XI 2024 Pengurus Daerah (PD) IBI Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Semarang pada 6-8 September 2024.

Dalam acara tersebut, IBI Kudus memanfaatkan momen untuk mengenalkan potensi daerah, yaitu caping kalo dan bordir khas Kudus, yang menarik perhatian peserta dari berbagai daerah.

Enam perwakilan IBI Kudus tampil memukau dengan mengenakan baju bordir berwarna merah yang dipadukan dengan aksesori kepala tradisional caping kalo. Kombinasi ini memberikan kesan elegan sekaligus modis, meski menggunakan unsur-unsur tradisional. Ketua IBI Cabang Kudus, Darini, menjelaskan bahwa penampilan tersebut sengaja dipilih untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kudus kepada khalayak yang lebih luas.

IBI Kudus Tampil Memukau
“Saya ingin caping kalo lebih dikenal, setidaknya di lingkungan IBI secara nasional. Ini langkah kecil untuk memperkenalkan potensi daerah kita,” ujar Darini melalui pesan singkat, Minggu (8/9/2024).

Darini menuturkan bahwa penggunaan caping kalo dalam acara Musda ini mendapatkan sambutan yang luar biasa. Banyak peserta Musda yang memberikan pujian, menyebut aksesori tersebut menambah kesan unik dan menonjolkan identitas Kudus.(AS/YM)

Ikatan Bidan Indonesia (IBI): Peran Penting dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Sejarahnya

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) adalah sebuah organisasi profesi yang didirikan pada tahun 1951 dengan tujuan memajukan dan mengembangkan profesi bidan di Indonesia. Organisasi ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu, anak, dan keluarga melalui pemberdayaan bidan yang kompeten, beretika, dan profesional.

IBI telah berkembang pesat selama lebih dari tujuh dekade, menjadi organisasi yang tak terpisahkan dari sistem kesehatan Indonesia. Melalui kegiatan pelatihan, advokasi, dan kerja sama dengan lembaga pemerintah maupun swasta, IBI memainkan peran strategis dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas di seluruh pelosok negeri.

Tujuan dan Visi Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Visi dari IBI adalah menjadikan bidan sebagai tenaga kesehatan yang profesional, berstandar nasional dan internasional, serta mampu memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak. Tujuan utama organisasi ini mencakup:

  1. Meningkatkan Kompetensi Bidan: IBI secara rutin menyelenggarakan pelatihan dan seminar untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bidan dalam berbagai aspek pelayanan kesehatan, baik untuk ibu hamil, bersalin, maupun kesehatan reproduksi secara umum.
  2. Memperjuangkan Hak dan Kepentingan Bidan: Sebagai wadah bagi profesi bidan, IBI juga berperan dalam memperjuangkan hak-hak bidan, termasuk kesejahteraan dan pengakuan profesionalisme bidan di Indonesia.
  3. Menyelenggarakan Program Kesehatan Ibu dan Anak: IBI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan serta berbagai organisasi internasional untuk melaksanakan program-program yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak, seperti penurunan angka kematian ibu melahirkan dan penurunan angka kematian bayi.

Peran Strategis IBI dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Sebagai organisasi yang beranggotakan lebih dari 300.000 bidan di seluruh Indonesia, IBI memiliki pengaruh besar dalam dunia kesehatan, khususnya terkait dengan perawatan kesehatan ibu dan anak. Beberapa peran strategis IBI antara lain:

  1. Pelayanan Kesehatan Reproduksi: Bidan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan reproduksi di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan. IBI memastikan bahwa bidan mendapatkan pelatihan yang cukup untuk menangani berbagai kondisi kesehatan reproduksi, termasuk persalinan dan kontrasepsi.
  2. Program Pengentasan Stunting: IBI bekerja sama dengan pemerintah dalam mengurangi angka stunting, sebuah masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Bidan berperan dalam memantau kesehatan ibu hamil dan gizi anak, memastikan bahwa ibu dan anak mendapatkan asupan gizi yang memadai.
  3. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi: Salah satu fokus utama IBI adalah membantu menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan dan bayi baru lahir. Dengan melakukan pelatihan, penyuluhan, serta memberikan bantuan medis kepada masyarakat, IBI berhasil menjadi garda terdepan dalam upaya ini.

Tantangan yang Dihadapi IBI di Era Digital

Meskipun IBI telah mencapai banyak kemajuan, tantangan di era digital semakin kompleks. Bidan di Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam hal administrasi, pelayanan kesehatan berbasis digital, hingga telemedicine.

Peran bidan dalam era digital juga semakin penting karena masyarakat kini semakin melek teknologi. Penggunaan aplikasi kesehatan, layanan konsultasi online, dan rekam medis digital menjadi hal yang harus dikuasai oleh bidan masa kini. Oleh karena itu, IBI terus berinovasi untuk memberikan pelatihan yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk mengadakan seminar online dan pelatihan berbasis digital.

Inisiatif IBI dalam Peningkatan Kualitas Bidan

IBI terus berupaya meningkatkan kualitas bidan di Indonesia melalui berbagai inisiatif, di antaranya:

  1. Akreditasi Lembaga Pendidikan: IBI bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan bidan di Indonesia memiliki standar kualitas yang baik, sehingga lulusan yang dihasilkan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
  2. Peningkatan Standar Etika Profesi: IBI memiliki kode etik yang harus diikuti oleh seluruh bidan di Indonesia. Kode etik ini mencakup prinsip-prinsip dasar dalam memberikan pelayanan yang aman, berkualitas, serta menghormati hak-hak pasien.
  3. Program Pemantapan Kompetensi: IBI mengadakan berbagai program pelatihan lanjutan bagi bidan untuk memastikan mereka memiliki kompetensi yang up-to-date sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang kesehatan.

Keberhasilan IBI dalam Membangun Jejaring Kerja Sama

IBI tidak hanya bekerja sendiri, tetapi juga membangun jejaring kerja sama dengan berbagai pihak. Kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, UNICEF, WHO, serta lembaga swadaya masyarakat lainnya, menjadi salah satu kunci sukses IBI dalam menjalankan program-program kesehatan ibu dan anak. Jejaring kerja sama ini membantu memperkuat dukungan bagi bidan, serta memperluas jangkauan pelayanan kesehatan ke daerah-daerah terpencil.

Harapan IBI untuk Masa Depan

Dengan tantangan yang semakin kompleks di bidang kesehatan, khususnya dalam menghadapi pandemi global dan perubahan demografis, IBI terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ke depan, IBI berharap dapat terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik, termasuk melalui penguatan peran bidan dalam kesehatan komunitas, pendidikan kesehatan, serta advokasi kebijakan kesehatan yang pro-ibu dan anak.

Kesimpulan

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan salah satu organisasi profesi kesehatan yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Melalui berbagai program dan inisiatif, IBI telah berhasil mencetak bidan-bidan yang kompeten, beretika, dan profesional. Dengan visi dan misinya yang kuat, IBI terus berperan aktif dalam membangun Indonesia yang lebih sehat, khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *